Archive for the ‘Hujan’ Tag

Macet Pasca Hujan,. -_-

Senin (08/03/10) siang, kawasan Jakarta SeLatan sekitar Semanggi dan Sudirman diLiputi awan mendung yang cukup geLap, namun ternyata hanya berujung pada hujan ringan dengan durasi yang tak terLaLu Lama,.

Beberapa rekan yang menempuh waktu istirahat dengan makan siang keLuar kantor pun dapat bernafas Lega karena akhirnya tidak perLu berbasah ria ataupun berojek payung ria menembus hujan,. 😀

Sore hari menjeLang waktu puLang, Langit menunjukkan gejaLa serupa dan memang beberapa Lokasi sempat diLanda hujan ringan. Namun, karena tidak terjaid hujan Lebat, rekan-rekan pun berhamburan puLang ketika jam kerja usai, dengan harapan tiba di rumah tanpa perLu menderita basah di jaLan,. 🙂

Sayangnya, ruas jaLan antara kawasan Mampang Prapatan hingga Departemen Pertanian mengaLami kemacetan parah sore itu, perbandingan waktu tempuh yang biasa dapat diLaLui sekitar 30 menit, harus ditempuh seLama hampir 90 menit, itu pun dengan meLaLui sejumLah jaLur tikus dan trotoar jaLan,. 😀

Asap kendaraan dan suara kLakson pun menjadi haL yang sangat Lumrah, bahkan teriakan-teriakan penuh ketidaksabaran pun bergaung di peLosok jaLanan,. 😀

Bahkan, hingga maLam hari ketika akhirnya diri ini bersiap menuju rumah, masih juga terjadi kemacetan di ruas jaLan tersebut, yang entah apa penyebabnya, sehingga Lebih memiLih meLewati rute Pancoran-Pasar Minggu yang ternyata memang Lebih Lancar,. 😀

WeLL, traffic jam is simply naturaL in Jakarta,. -_-

MukRab Informatika,.

Meski sudah agak terlambat, karena akses ke Internet menjadi sulit akibat keberadaan diri di Depok, tapi tak masalah, sedikit menuangkan kenangan indah pada akhir pekan lalu, tepatnya Sabtu (06/12/08), yang merupakan hari pelaksanaan sebuah momen oleh rekan-rekan HMIF, yaitu Temu Keakraban (MukRab) Informatika yang berlangsung sekitar pukul 14.00-21.00 bertempat di Lapangan Basket CC ITB,. 🙂

Secara umum, agenda yang ada di MukRab adalah berbasis kebersamaan, dengan salah satu agenda utama adalah persembahan angkatan dari masing-masing angkatan di IF, kali ini diisi oleh rekan-rekan angkatan 2005-2007,. 😀

Demi menampilkan yang terbaik, juga sebagai bentuk persembahan angkatan terakhir di MukRab, rekan-rekan IF’05 tampak bersemangat dalam mempersiapkannya, mulai dari skenario cerita (terima kasih banyak kepada sang PJ, Ikhsan As-Sa’at :D) hingga persiapan logistik (dewa logistik, Monterico Adrian :)),.

Secara pribadi, persiapan MukRab secara keseluruhan menjadi hal yang cukup diperhatikan, mulai dari sisi kinerja panitia yang sempat menjadi permasalahan, hingga masalah dana yang muncul tanpa diduga, hingga kendala teknis di lapangan (red: hujan yang sempat menjadi arena bermain bagi beberapa rekan, hitung-hitung mengenang masa kecil dan mengakrabkan :D),.

Beberapa orang, khususnya dari rekan angkatan 2005, sempat menyampaikan teguran dengan penuh kekecewaan atas sikap si Nanto yang tampak apatis atau kurang partisipatif selama persiapan persembahan angkatan. Mungkin karena belum dapat sepenuhnya membagi perhatian kepada pihak panitia MukRab (red: rekan-rekan angkatan 2007) sebagai seorang Ketua Himpunan dengan angkatan 2005 sebagai salah satu bagian dari mereka. Dan memang akhirnya lebih memilih menaruh perhatian lebih kepada pihak panitia, setelah mempertimbangkan kebutuhan di masing-masing tempat,.

Acara dimulai sekitar pukul 14.00, setelah sempat molor dari jadwal yang seharusnya, yaitu pukul 13.00, dan setelah sejumlah pembukaan dan sejumlah penampilan kelompok band dan persembahan angkatan 2007 dengan Boy’s Band-nya yang memukau sejumlah pihak, entah karena orangnya atau tariannya ya,. 😀

Kemudian, menjelang waktu Ashar, hujan pun menyerang dan berbagai upaya dilakukan untuk menyelamatkan acara, mulai dari break bagi peserta hingga beres-beres panggung akibat lapangan sempat becek total dan menjadi ajang bermain air bagi beberapa pihak,. 😀

Untungnya sekitar pukul 16.30, hujan pun reda dan acara dapat dilanjutkan kembali. Penampilan 2006 pun menghibur, salah satunya dengan kemunculan ‘Naga Pumping‘ dan ‘What-WHat in the butt‘ oleh ‘Samuel‘ yang menggemparkan pihak yang mengetahui makna di balik itu,. 😀

Menjelang break Magrib, ada penampilan dari kelompok band berikutnya dan setelah itu ada sedikit games dan dilanjutkan dengan persembahan angkatan 2005. Untuk kali ini, bagian yang paling berkesan tampaknya adalah sesi awal kemunculan para ‘penambang’,. 😀

Akhirnya, acara ditutup dengan sejumlah award dan penyampaian rasa terima kasih kepada panitia,.

Beberapa evaluasi bagi diri ini selama persiapan hingga keberlangsungan MukRab yang tampaknya perlu dihindari di kemudian hari adalah:

  1. rasa khawatir berlebihan dapat menghalangi munculnya rasa percaya kepada orang lain, bahwa orang tersebut mampu melakukan sesuatu;
  2. sikap terlalu protektif terhadap suatu hal dapat memicu munculnya prasangka buruk yang sama sekali tidak baik;
  3. kontrol emosi akan lebih sulit dilakukan dalam kondisi di bawah berbagai tekanan dan kepentingan;
  4. tidak semua orang berpandangan bahwa pemimpin yang turun langsung untuk membantu di lapangan adalah hal yang baik;
  5. jaga kesehatan, karena salah satu hal yang cukup mengganggu adalah diare yang tiba-tiba menyerang sejak hari Jum’at malam dan menjadikan beberapa hal kurang terperhatikan 😦

Segera setelah acara selesai dan memantau sesaat pembersihan TKP oleh panitia, diri ini segera beranjak ke Terminal Leuwi Panjang dengan angkot untuk kembali ke Depok dan tiba keesokan harinya sekitar pukul 03.00 di depan rumah tercinta,. 😀

WeLL, thanks for aLL

Survey ke Subang,.

Selasa (18/11/08) siang, setelah sebelumnya begadang mengerjakan tugas di kampus malam hari sebelumnya hingga shubuh hari, pagi hari akhirnya dihabiskan dengan tidur sejak pukul 06.00 hingga menjelang pukul 10.00, dengan melewatkan kuLiah Kerja Praktek (KP) yang berlangsung pukul 07.00-09.00,. 😛

Setelah melakukan sedikit rutinitas pagi pasca bangun tidur, menjelang pukul 11.00, segera bersiap untuk berangkat untuk survey tempat acara pelatihan bulan depan di daerah Subang. Namun, sekitar pukul 11.30, hujan pun turun dan perjalanan pun ditunda sesaat, hingga agak reda menjelang dzuhur, akhirnya berangkat ke TKP bersama rekan Ikhsan Fanani,.

Karena baru-baru ini, tepatnya ketika sedang berada di Yogyakarta luar kota bulan lalu, pernah menempuh perjalanan cukup jauh dengan motor, sehingga kemampuan bermotor masih cukup tinggi,. 😛

Jalur yang dilewati adalah dari kampus, menuju arah GegerKalong hingga ke Lembang, kemudian melewati Tangkuban dan tiba di wilayah Subang, mulai dari wilayah kabupaten hingga tiba di kotanya,. 🙂

Ketika sedang menikmati kelajuan tinggi di jalan menuju Lembang yang cukup mendaki dan berkelok-kelok, hujan mulai turun mengguyur wilayah tersebut dan terpaksa kami menepi di salah satu rumah makan yang masih tutup untuk berteduh. Setelah akhirnya memutuskan untuk mengenakan jas hujan yang dibawa, perjalanan pun dilanjutkan kembali dengan ditemani hujan yang sempat semakin deras dan baru mulai reda ketika memasuki wilayah Subang,.

Suhu terdingin sempat dirasakan ketika menuruni gunung Tangkuban, di mana kedua tangan sempat mati rasa dan sulit mengendalikan laju motor dan rahang bawah mulai bergemeletuk,. 😀

Hingga akhirnya tiba di suatu persimpangan tiga jalur di wilayah tepi Subang, ternyata sempat salah pilih jalan dan mengambil jalur yang menuju Sumedang dan baru menyadari setelah jarak yang cukup jauh,. 😛

Akhirnya, sesampainya di lokasi yang ternyata tak jauh dari pertigaan yang sempat menjadi awal salah jalan yang dilalui, segera menjalankan ibadah sholat dzuhur karena waktu telah menunjukkan pukul 13.40,. 😀

Kemudian, segera menghubungi pihak setempat dan bertanya berbagai mekanisme penggunaan tempat serta jalur koordinasi yang diperlukan hingga pukul 14.35 dan sadar bahwa kuLiah APBO, yang tugasnya baru saja diselesaikan semalaman akan dikumpulkan, dimulai pukul 15.00, sehingga segera bergegas kembali ke Bandung,.

Untungnya, perjalan pulang ditempuh tanpa keberadaan hujan sedikit pun, sehingga kelajuan motor dapat dipacu dengan relatif cepat, meski pada beberapa jalur mendaki yang cukup terjal dan panjang sempat kesulitan, mungkin karena si Karisma X 125 tersayang yang tidak lama tidak dipakai untuk perjalanan jauh sejak terakhir pulang-balik Bandung-Depok lebih dari 6 bulan yang lalu,. 😀

Hambatan berikutnya adalah macet di wilayah GegerKalong hingga Siliwangi dan akhirnya tiba di gerbang belakang ITB pukul 15.40 dan bergegas ke kelas dengan sedikit menahan malu (mohon maaf sebesar-besarnya kepada Ibu Yani selaku dosen pengajar kuLiah yang bersangkutan),. 🙂

WeLL, what a day,.

Akhirnya Salman Juga,.

Setelah sepuluh malam tarawih di bulan Ramadhan ini, akhirnya Rabu (10/09/08), melangkahkan kaki ke Masjid Salman ITB untuk menunaikan sholat Isya dan Tarawih,. 😀

Sebenarnya, rencana awal akan menuju TKP berikutnya di dekat BIP, namun ternyata mendekati parkir motor, tiba-tiba hujan deras mengguyur dan membuat perjalanan dengan motor menjadi mustahil, padahal adzan Isya akan segera berkumandang dan akhirnya diputuskan untuk menjalankan ibadah di Salman,. 🙂

Ketika sempat menunggu di parkir sebelum menuju Salman, sempat melihat sebuah mobil yang dikawal dua mobil bersirine (baca: polisi) menuju Gelap Nyawang dari Jalan Ganesha arah Boromeus, sempat terpikir, siapa gerangan itu,.

Selanjutnya, dengan sedikit berlari, karena hujan tak kunjung reda, menuju Salman dan segera berwudhu, kemudian sholat Isya, hingga akhirnya waktu penceramah muncul pun tiba yang ternyata tak lain dan tak bukan adalah Gubernur Jawa Barat, Bapak Ahmad Heryawan (mohon maaf jika ada kesalahan penulisan nama),. 😀

Nampaknya, ada sebuah rencana tersendiri di balik hujan yang tiba-tiba mengguyur Bandung malam itu, selain membuat diri ini teringat pada malam pertama, yang kali itu juga malam pertama bagi 10 hari kedua Ramadhan,. 🙂

Materi yang disampaikan adalah terkait ciri Generasi Rabbani, yang mengambiL contoh nyata pada generasi sahabat RasuL, mereka memiliki ciri:

  • Kedekatan dengan aLLah yang begitu tinggi, dalam artian kekuatan iman
  • Kejujuran yang luar biasa
  • Amal ibadah yang luar biasa
  • Selalu mengkonsumsi makanan yang halal
  • Memiliki daya guna tinggi, dalam artian produktif
  • Memiliki kesolehan sosial yang diakui penjuru negeri
  • Bersikap lembut kepada sesama MusLim
  • Dermawan

Meski kombinasi tarawih yang digunakan adalah 2-2-2-2-3, namun pelaksanaan sholat tarawih yang baru dimulai menjelang pukul 20.00 digabung dengan intensitas bacaan surat pilihan pada setiap raka’at, menjadikan rangkaian tarawih di Salman baru berakhir sekitar pukul 21.00,.

WeLL, there’s always a meaning beyond everything,.